Upaya pelestarian dan rehabilitasi karang telah dilakukan balai taman nasional Wakatobi sejak tahun 2019, dengan luasan total area mencapai 1.209 hektar di perairan pulau wangi wangi, kaledupa, tomia, dan binongko, melalui metode marrs. metode ini mengembangkan struktur koral melalui kerangka laba laba yang digunakan untuk mencangkok terumbu karang yang dinilai mampu mengstabilkan terumbu karang, membatasi reruntuhan karang dan menyediakan dasar untuk pemulihan karang. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian terumbu karang dan ekosistem laut di Wakatobi, kemarin balai taman nasional wakatobi menggelar kegiatan transplantasi terumbu karang dengan bersinergi bersama TVRI yang berlangsung di Sombu Dive, salah satu lokasi penyelaman terbaik di wakatobi. pemasangan transplantasi terumbu karang dilakukan oleh direktur TVRI Iman Brotoseno, didampingi oleh kepala balai taman nasional Wakatobi, Darman. Tak hanya itu, anggota Dewan Pengawas TVRI Agnes Irwanti, ketua tim perencanaan dan prngendalian produksi dan penyiaran berita TVRI Nasional Endah Tri Handayani, Kepala Stasiun TVRI Sulawesi Tenggara Emelia Baharessa serta para kepala TVRI Se-Sulawesi, Maluku, dan Papua, turut hadir dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pemasangan transplantasi karang ini menjadi langkah nyata untuk menjaga dan mengembalikan ekosistem laut yang terancam. Terumbu karang tidak hanya memberikan keindahan bagi wisata bahari, tetapi juga menjadi bagian penting dalam ketahanan pangan, sumber ekonomi berkelanjutan, dan pelindung alami dari ancaman erosi. menurut direktur TVRI Iman Brotoseno, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TVRI dalam memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan serta mendukung potensi wisata bahari di Indonesia, khususnya di kawasan taman nasional Wakatobi yang dikenal memiliki keragaman hayati laut yang luar biasa.