Festival Suara Musik Jalanan, Wadah Kreasi dari TVRI

Rizki

18 - Nov - 2022 09:59

Kegiatan - Nasional

Berita
Berita
Berita

Jakarta (10/10/2022) - Tepuk tangan penonton bergemuruh menyambut penampilan Setia Band yang membuka pergelaran musik malam itu. Lagu “Putri Iklan” yang dibawakan oleh vokalis Charly Van Houten membawa penonton larut dalam kemeriahan. Semua ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama lagu.

Kamis 10 November 2022, bertepatan dengan Hari Pahlawan, Grand Final Festival Suara Musik Jalanan disiarkan secara langsung dari Auditorium TVRI mulai pukul 19.00 WIB. Para penonton yang memenuhi venue antusias menantikan tampilnya kelompok yang dijagokan masing-masing.

Ajang kompetisi yang merupakan hasil kolaborasi dari Yayasan Bahtera Maju Indonesia, Institut Musik Jalanan dan LPP TVRI, diselenggarakan untuk memberikan ruang ekspresi bagi para musisi jalanan, yang biasa disebut sebagai pengamen. Gayung bersambut, respon dari kelompok-kelompok musik jalanan seluruh Indonesia sangat positif, terbukti dari begitu banyak karya-karya video musik yang terkumpul. Jumlahnya mencapai lebih dari 150 video!

Setelah proses penyisihan serta Semi Final yang berlangsung seru dan meriah, jumlah peserta mengerucut, menjadi 5 finalis. Tiap kelompok finalis siap melangkah untuk menunjukkan karya dan penampilan terbaik di hadapan juri dan panelis pada Grand Final, juga di hadapan para penonton, baik yang hadir langsung di Auditorium TVRI maupun pemirsa di seluruh Indonesia yang menyaksikannya melalui layar TVRI.

Ajang ini memiliki arti penting bagi setiap kelompok musisi jalanan untuk dapat berkembang dan menemukan jalan menuju sukses, setara dengan musisi profesional lainnya. Sebagaimana yang melekat dalam ingatan Charly Van Houten vokalis Setia Band, yang merupakan mantan musisi jalanan.

“Aku dulu kuliah di Seni Musik, sempat tinggal di jalanan, dan aku ngamen di jalanan. Dan berlanjut di cafe-cafe, ikut festival-festival juga. Musisi jalanan banyak banget yang punya kreativitas berkarya yang luar biasa. Aku salah satu orang yang sangat bangga ketika TVRI menghargai karya-karya jalanan dari anak-anak bangsa”, ungkap Charly Van Houten saat ditanya kesan-kesannya. “Aku jadi flash back waktu ngamen di jalanan. Malam ini aku ingin kasih spirit untuk semua musisi jalanan, berkaryalah dengan jujur sehingga karya itu akan mempunyai hak hidupnya dengan baik”, pungkasnya.

Senada pula kesan-kesan Ryan D’Masiv, yang dulu juga ngamen di Jakarta, tepatnya di rute bus nomor 69 dari kawasan Ciledug sampai Blok M, “D’Masiv juga lahir dari musisi jalanan. Kami dulu banyak mengikuti kompetisi band. Kami masuk di industri musik juga dari ajang kompetisi band. Jadi semoga dengan acara ini, akan ditemukan lagi bakat-bakat baru untuk industri musik Indonesia.” harap Ryan.

Acara berdurasi dua jam yang diproduseri oleh Denny WB, didukung kesigapan dan kepiawaian segenap kru, berlangsung semarak dan meriah.  Dibawakan oleh Genda Achmad dan Kamidia Radisti, Grand Final Festival Suara Musik Jalanan inipun bertaburan “bintang”.

Selain Setia Band serta D’Masiv yang menggoyang panggung, Dewa Bujana dan Tantri Kotak berada di kursi juri bersama Andi Malewa sang pendiri Institut Musik Jalanan. Dan semakin tumpah ruah dukungan semangat bagi para musisi jalanan dengan keberadaan para panelis istimewa yang juga merupakan personil Elek Yo Band: Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki; serta mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif yang juga seorang musisi senior Triawan Munaf. 3 tokoh inilah yang menciptakan momen “deg-degan” bagi tiap finalis usai beraksi di panggung. Komentar dan masukan berharga, serta dorongan semangat disampaikan para panelis.

“Luar biasa! Sebagai sebuah grup musik jalanan, anda punya konsep. Biasanya kan seadanya ngamen di jalanan. Tapi anda punya konsep untuk menghasilkan karya yang melambangkan kekayaan budaya Indonesia”, puji Triawan Munaf.

“Kita menyaksikan, kalian bermain musik dengan keren! Teruslah semangat bermain musik. Musik itu tanpa batas, tidak mengenal ruang,” ucap Menteri Teten Masduki.

“Kalian punya spirit yang luar biasa! Ini modal bagi kalian untuk terus berkarya. Lakukan dengan sungguh-sungguh. Semangat!!”, sambung Menteri Budi Karya Sumadi memberi motivasi.

Semakin malam, suasana semakin tegang. Para juri telah siap mengungkap para pemenang. Para suporter di deretan penontonpun seakan menahan nafas menanti keputusan.

Saat pengumumanpun tiba.  Kelompok musisi jalanan dari Surabaya, Tiang Gangsal, berhasil meraih Juara 1. Diikuti Kelompok dari Gorontalo Ethnicanesia sebagai Juara 2 dan Nada Gemilang dari Jakarta menempati Juara 3. Sementara Mantra Diva dari Jakarta, dinobatkan sebagai Juara Favorit, serta Skau1 dari Bekasi mendapatkan gelar Finalis Terunik.

Riuh tepuk tangan dari para penonton, mengekspresikan rasa bangga dan apresiasi kepada musisi-musisi jalanan yang begitu out of the box, menciptakan kreasi yang gemilang.

Kemeriahan semakin memuncak ketika penampilan pamungkas digelar: ‘Elek Yo Band’ dengan lagu “Kehidupan” ciptaan God Bless. Lagu yang menggelorakan semangat ini mengakhiri malam Grand Final Festival Suara Musik Jalanan.

Semarak suasana panggungpun semakin meriah dengan turunnya confetti dan efek semburan asap. Acara tuntas sudah, namun bukan berarti tuntas bagi TVRI dalam mewadahi para musisi jalanan untuk berkarya dan berkembang. Seiring dengan komitmen TVRI untuk memberi layanan kepada masyarakat dengan tayangan yang mendidik, menginspirasi, dan mencerdaskan bangsa, TVRI terus berada di garis depan dalam memberikan akses pada bakat-bakat baru untuk berkembang dan turut meramaikan blantika musik Indonesia.

Penulis: Roosita Dewi Soeroso

Penyunting: Chaerini

Terbaru dari Instagram