Jakarta (13/01/2023) – LPP TVRI mengadakan audiensi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka penyelenggaraan Asia Media Summit ke-18 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 22-25 Mei 2023. Pertemuan yang diadakan di Ruang Rapat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gedung Sapta Pesona ini dihadiri oleh Direktur Utama LPP TVRI, Iman Bortoseno, dan Chaerini selaku Ketua Tim Perencana dan Pengendali Hubungan Masyarakat beserta Perwakilan Tim pada Jumat, 13 Januari 2023.

Kedatangan Tim LPP TVRI pada pagi itu disambut langsung secara hangat dengan pantun, sebagai ciri khas dari Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Pada pertemuan ini, Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif RI didampingi oleh Kepala Biro Komunikasi, I.G.A Dewi Hendriyani, Direktur Komunikasi Pemasaran, Yohanes De Brito beserta Ketua Tim Pokja dan Perwakilan Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sebagai pembuka, Direktur Utama LPP TVRI menyampaikan maksud dari pertemuan tersebut, yakni mengharapkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terkait terpilihnya Indonesia sebagai tempat acara dan LPP TVRI sebagai tuan rumah penyelenggara Asia Media Summit (AMS) ke-18 yang akan diadakan di Pulau Dewata, Bali pada tanggal 22-25 Mei 2023.

Pemaparan mengenai konsep dari AMS beserta rincian kegiatan disampaikan oleh Chaerini kepada Menteri dan Tim Pendamping pada pertemuan tersebut dan diharapkan Kemenparekraf dapat memberi dukungan pada acara Gala Dinner, Eksursi, serta Pameran yang dapat melibatkan Industri Kreatif di Indonesia. Acara Internasional ini menjadi penting karena akan melibatkan media dari anggota dari Asia-Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD) serta beberapa negara undangan yang berasal dari 30 negara dengan ekpektasi jumlah peserta 500 orang.

Media Enhancing Economic Sustainability merupakan tema yang akan diangkat pada acara AMS ke-18 2023 ini. Diharapkan, melalui penyelenggaraan acara di Indonesia dapat mengangkat reputasi Indonesia secara global dan juga memperkuat iklim investasi. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyambut baik acara AMS ke-18 dan Kemenparekraf akan mendukung acara tersebut. Sandiaga Uni berharap LPP TVRI sebagai penyelenggara dapat berkolaborasi dengan banyak pihak terutama sub sektor ekonomi kreatif untuk bisa bekerjasama dengan media lainnya yang akan menghadiri AMS ke-18 ini.

“Kami akan mendukung acara ini, untuk teknisnya nanti bisa dibantu oleh Tim dari Kemenparekraf yang ada pada hari ini yakni dari Tim Komunikasi Pemasaran dan juga Tim Komunikasi yang akan berkoordinasi secara langsung mengenai hal-hal yang dibutuhkan dari kami untuk kelancaran acara tersebut”, ujar Sandiaga Uno.

Kemenparekraf juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan ASITA untuk memberikan rekomendasi jalur-jalur pada kegiatan ekskursi yang akan dilaksanakan pada hari terakhir dalam rangkaian acara AMS ke-18.

“Pada kegiatan ekskursi ada baiknya dibagi menjadi 3 paket wisata berdasarkan travel pattern seperti paket wisata wellness, paket wisata budaya termasuk desa wisata, dan paket wisata alam atau bisa juga terbagi berdasarkan wilayah seperti Wisata Bali Utara, Tengah dan Selatan”, ungkap Sandiaga Uno.

Rekomendasi mengenai kegiatan tempat wisata ekskursi itu didukung oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf.

“Pembagian area untuk paket wisata tersebut sangat baik untuk bisa dijalankan agar tidak terjadi penumpukan wisatawan di titik-titik tertentu sehingga peserta yang akan menjadi wisatawan akan menjadi lebih nyaman dalam berwisata ke atraksi wisata yang ada di paket-paket wisata tersebut. Peserta juga diberi kemudahan dalam memilih paket wisata mana yang sesuai dengan minat dan karakter mereka”, tegas Dewi Hendriyani.

Pertemuan ini diakhir dengan sesi pemberian cinderamata yang berupa produk UMKM dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kepada LPP TVRI dan sebaliknya. Sandiaga Uno juga menegaskan pentingnya mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan terus mengupayakan penggunaan produk buatan dalam negeri.

Penulis: Priska Novita Marintan

Penyunting: Chaerini