08 - Nov - 2024 15:40
Kegiatan - Nasional
Bali (08/11/2024) – Asia Pacific Conference on Communication (APCC) merupakan forum internasional yang berfokus pada komunikasi dan teknologi informasi. Forum ini juga menjadi salah satu forum konferensi flagship yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peneliti dan pelaku industri telekomunikasi dan penyiaran di wilayah Asia Pacific untuk membahas topik-topik yang terkait dengan teknologi dan layanan komunikasi tingkat lanjut, sekaligus membuka pintu bagi perkembangan teknologi dunia.
Melalui diskusi tatap muka yang interaktif, rangkaian APCC ke 29 tahun 2024 diselenggarakan di Bali tanggal 5 - 8 November 2024, sebagai konferensi internasional reguler di wilayah Asia Pacific, yang diharapkan dapat secara efektif mendorong kolaborasi penelitian dan pengembangan dalam teknologi komunikasi masa depan. Tema APCC 2024 adalah Sustainable Connectivity: Green Technologies for a Smarter Tomorrow. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara seperti Prof. Shoji Kasahara, Professor of Division of Information Science, Nara Institute of Science and Technology, Japan; Prof. Dr. Takaya Yamazato Institute of Liberal Arts and Sciences, Nagoya University, Japan; Satoshi Nagata Senior Manager, 6G Network Innovation Department, NTT DOCOMO, INC.; Dr. Nasimuddin Institute for Infocomm Research, A-STAR, Singapore; Prof. Claes Beckman Senior Researcher, KTH Royal Institute of Technology, Stockholm and Icomera AB, Göteborg Sweden.; Prof. Yang Yang, HKUST (Guangzhou), China; Prof. Dong Seog Han Kyungpook National University, Korea; dan Prof. Dr. Takaya Yamazato Institute of Liberal Arts and Sciences, Nagoya University, Japan.
Terkait dengan isu Sustainable Connectivity yang menjadi tema utama konferensi, Direktur Teknik LPP TVRI, Bernardus Satriyo Dharmanto, yang diundang untuk memberikan paparan dalam Sesi Diskusi Panel, menyampaikan bahwa ekosistem bisnis telekomunikasi dan media yang bertanggung jawab dan berkelanjutan merupakan agenda penting yang berdampak langsung pada pembentukan perspektif masyarakat terhadap isu lingkungan yang akan mengeksplorasi interaksi antara strategi bisnis menuju keberlanjutan penyiaran dan media.
Keberlanjutan dalam telekomunikasi, penyiaran dan media, menjadi hal yang penting untuk beberapa aspek, mulai dari mengurangi dampak lingkungan, mempromosikan pembuatan konten yang etis, keterlibatan masyarakat, hingga pembuktian masa depan dalam industri penyiaran dan media yang dinamis.
Direktur Teknik juga menyampaikan bahwa LPP TVRI merupakan Stasiun Televisi pertama di Indonesia, yang telah mengudara sejak tahun 1962, yang terus peduli terhadap perkembangan bangsa. Di tengah perkembangan industri telekomunikasi yang ditengarai dengan hadirnya pola penyiaran multi-platform yang mewarnai dan mendisrupsi ekosistem bisnis telekomunikasi, penyiaran dan media Indonesia.
Sejalan dengan kemajuan industri telekomunikasi dan media, TVRI saat ini telah menyiarkan dan mendistribusikan 3 saluran Televisi Nasional dan 34 saluran linier daerah, 2 media berbasis Web, 2 Platform Over The Top (OTT) serta 2 Platform Jurnalisme Warga (citizen journalism). TVRI juga menyediakan 3 saluran Radio Digital melalui DVB-T2 di pusat dan beberapa di stasiun penyiaran daerah. TVRI Nasional, menayangkan program-program televisi harian, 24 jam nonstop, dengan cakupan nasional, dalam bentuk News Update, Live Report, Dialog, Human Interest, dan program-program televisi lainnya.
Dalam sesi Panel tersebut, Bernardus Satriyo Dharmanto juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan proses bisnis menuju keberlanjutan bisnis (business sustainability), TVRI berfokus pada tiga aspek yaitu Content Creation, Content Management, dan Content Delivery, yang dapat bersinergi dengan keseluruhan proses. TVRI menggunakan sistem modern dengan teknologi terkini, untuk memastikan bahwa semua proses penyiaran dapat berjalan dengan baik secara kolaboratif.
Dalam proses manajemen konten, TVRI menggunakan Sistem Penjadwalan dan Manajemen Penyiaran (BMS), Sistem Pengarsipan Digital (Digital Archiving System) dan Manajemen Aset Media (MAM) yang modern. Sistem Manajemen Penyiaran adalah salah satu alat utama, untuk memastikan bahwa semua konten TVRI dikelola, disimpan, diarsipkan, dan didistribusikan, dengan cara yang tepat dan aman.
Lebih lanjut Direktur Teknik LPP TVRI menyampaikan bahwa wilayah Indonesia dengan 17.000 pulau yang memiliki kontur beragam, benar-benar menantang untuk penerapan jaringan penyiaran, terutama bagaimana kolaborasi antara 34 stasiun regional di seluruh Indonesia, dengan konten lokal yang berbeda dan dapat dilakukan pertukaran konten antar daerah secara real time. Untuk itu, TVRI terus berupaya mengimplementasikan teknologi telekomunikasi dan penyiaran terbaru, dengan jaringan yang bersifat konvergensi yang terintegrasi, yaitu menghubungkan berbagai jaringan seperti Satelit DVB-S2, Internet Protocol (IP), Fiber Optic (FO), dan Microwave Link, untuk mendukung sistem transmisi penyiaran digital DVB-T2 di seluruh pelosok negeri. Apalagi, hadirnya jaringan IP berbasis Network Slicing, yang memiliki fungsi Multiple Virtual Networks, dan bersifat Transport Network Convergence, sehingga secara bersamaan dapat diterapkan berbagai metode jaringan untuk mendistribusikan konten penyiaran antara lain melalui jaringan VPN, VLAN, VXLAN, Cloud, MPLS, Metro-E.
Saat ini LPP TVRI memiliki jaringan penyiaran yang dapat melayani masyarakat secara nasional, yaitu memiliki infrastruktur penyiaran mencakup Daerah Ekonomi Maju (DEM) dan Daerah Ekonomi Kurang Maju (DEKM), di mana Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) hanya fokus melakukan pembangunan infrastrukur dan memberikan layanan penyiaran digital di DEM saja. Dari total 376 lokasi Stasiun Transmisi yang dimiliki LPP TVRI, saat ini terdapat 172 lokasi Stasiun Transmisi berteknologi Digital DVB-T2, mencakup 147 Wilayah Layanan. Total coverage populasi LPP TVRI secara nasional saat ini 73,44%.
Untuk menjawab dinamika yang terjadi pada ekosistem media, TVRI tengah mengembangkan aplikasi Citizen Journalism yang diberi nama TVRI Trends, yang memungkinkan interaksi antar pemirsa di seluruh Indonesia dan dunia, yang juga memungkinkan pertukaran video, audio, gambar, dan teks, dengan proses kurator sebelum ditayangkan di layar. TVRI juga tengah mengembangkan Platform OTT yang diberi nama TVRI Layar, yang mampu menyediakan konten yang beragam, seperti berita, hiburan, edukasi, diskusi chat, Video on Demand (VOD), konten interaktif, dan community engagement.
Adapun platform Citizen Journalism akan memberikan kesempatan kepada masyarakat atau komunitas untuk memberikan informasi langsung atau info terkini terkait berita kepada TVRI, sebagai rekomendasi untuk ditayangkan di Layar TVRI.
Programatic Advertising diimplementasikan dalam platform Citizen Journalism dan OTT, agar platform tersebut mampu menyediakan konten tematik dan iklan, berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan dari sisi supply and demand, dalam kondisi hampir real time. Dengan demikian, konten tematik dan iklan akan mengikuti minat pemirsa, berdasarkan profiling pemirsa yang dilakukan saat mendaftar platform.
Direktur Teknik LPP TVRI juga menyampaikan bahwa fasilitas Radio Over DVB-T2 yang dikembangkan, akan menjadi sarana untuk mendistribusikan siaran Radio bagi LPP RRI dan Radio Swasta agar dapat menyalurkan musik, berita, reportase bagi masyarakat yang duduk di rumah atau selama perjalanan dengan kendaraan mobil, menggunakan Set Top Box (STB).
Bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, TVRI juga menyediakan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System), yang merupakan salah satu fitur penting untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi bencana sedini mungkin, melalui jaringan Televisi Digital.
LPP TVRI juga sangat peduli dalam pengelolaan aset digital, yaitu dimulai dari Produksi dan Identifikasi Aset Digital, Identifikasi dan Pelacakan Aset Digital, proses Audit dan Security Assurance, keberlanjutan bisnis, Automation – Installation – Configuration, yang semuanya bertujuan untuk melakukan optimasi kemudahan dalam pengelolaan, penggunaan, dan pertukaran aset digital LPP TVRI di seluruh Indonesia.
Di akhir paparan, Direktur Teknik LPP TVRI, Bernardus Satriyo Dharmanto memberikan himbauan dan ajakan kepada peserta diskusi panel APCC 2024 bahwa secara bersama-sama, kita semua memiliki kekuatan untuk membentuk kembali narasi, mendorong perubahan positif, dan menciptakan ekosistem telekomunikasi dan media yang benar-benar memberikan kebaikan yang lebih besar bagi masa depan dunia yang lebih baik dan lebih pintar.
Penulis: Bernardus Satriyo Dharmanto
Penyunting: Chaerini
Copyrights © 2021 - 2024 All Rights Reserved by LPP TVRI