TVRI Jawa Timur dan Wali Kota Surabaya, Bersama Luruskan Sejarah Surabaya

Januar

21 - Nov - 2022 12:49

Kegiatan - Nasional

Berita
Berita
Berita
Berita
Berita

TVRI Stasiun Jawa Timur kembali bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memproduksi film dokumenter mengenai sejarah Surabaya berjudul ‘Soera Ing Baja Gemuruh Revolusi 1945’ yang akan tayang pada Desember mendatang. Seusai sukses pada debut pertamanya melalui film ‘Koesno, Jati Diri Soekarno’, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali didapuk untuk memerankan tokoh Presiden Republik Indonesia (RI) pertama Ir. Soekarno dalam film Soera Ing Baja.

Dalam program talkshow ‘Ruang Publik’ di TVRI Jawa Timur, Eri Cahyadi mengatakan bahwa dirinya bersama pegiat sejarah Surabaya berkomitmen akan terus meluruskan sejarah Surabaya. Acara talkshow ini dihadiri oleh Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur, Asep Suhendar; Dosen FIB Unair sekaligus Kritikus Film, Kukuh Yudha Karnanta; serta Nanang Purwono selaku Pegiat Sejarah Begandring Soerabaia.

Melalui film ‘Soera Ing Baja Gemuruh Revolusi 1945’, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku ingin memperkenalkan Kota Surabaya di tingkat nasional dan internasional melalui karakter ketegasan dan logat bahasa komunikasi masyarakat yang khas. 

“Surabaya memiliki pendirian yang keras tetapi memiliki hati yang lembut, bahasanya los gak rewel (tidak banyak bicara). Karena logat orang Surabaya tidak bisa ditirukan oleh orang lain (luar Surabaya). Maka, saya butuh karakter dari orang-orang Surabaya,” ungkap Eri Cahyadi.

Menurut Wali Kota Surabaya tersebut, dengan diproduksinya film dokumenter, generasi milenial bisa mendapat kesempatan meluruskan sejarah. Ia mencontohkan, melalui film Koesno yang diproduksi dan telah ditayangkan pada 13 Agustus 2022 lalu, anak-anak di Kota Surabaya akhirnya mengetahui sejarah bahwa Presiden RI Pertama Ir. Soekarno lahir di Kota Surabaya, bukan di Kota Blitar. 

“Generasi milenial inilah yang harus meluruskan sejarah,” tegas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Kukuh Yudha Karnanta, selaku Dosen FIB UNAIR menuturkan bahwa Surabaya memiliki ekosistem seni budaya dengan banyak potensi namun belum saling terkait. Sehingga timbullah gagasan untuk berkolaborasi membentuk sebuah karya yang akan dikenang oleh generasi penerus bangsa.

Pegiat Sejarah Begandring Soerabaia, Nanang Purwono juga menyampaikan agar film ini dapat menjadi gambaran bagaimana anak muda mempertahankan nilai kepahlawanan.

“Film dengan judul ‘Soera Ing Baia’ ini memiliki filosofi dari bahasa Sansekerta yang artinya ‘berani menghadapi bahaya’ yang pada maknanya sifat ini dimiliki oleh warga Surabaya. Film ini diharapkan dapat menjadi suatu gambaran bagaimana anak muda mempertahankan nilai kepahlawan dalam visualisasi karya masa depan yang memiliki nilai kepahlawanan.” jelas Nanang.

Di akhir acara talkshow, Asep Suhendar, Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya Film Dokumenter berlatarbelakang sejarah ini mudah-mudahan dapat meluruskan sejarah dan juga mengedukasi generasi milenial dan xelenial Indonesia. Beliau juga tidak menyangka antusiasme dari Film Dokumenter Koesno yang lebih dahulu diproduksi oleh TVRI Jawa Timur bersama Pemerintah Kota Surabaya mendapat apresiasi yang luarbiasa dan masuk dalam daftar nominasi Film Dokumenter Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2022.

“Semoga ke depannya akan lebih banyak film dokumenter berlatarbelakang sejarah yang bisa kami produksi, terutama tentang Pahlawan Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Saya juga berharap agar film yang kami produksi bersama Pemkot Surabaya bisa masuk ke ajang internasional sehingga sejarah Indonesia bisa mendunia,” tegas Asep Suhendar.

 

Penulis: Priska Novita Marintan

Penyunting: Chaerini

FG: JFM

Terbaru dari Instagram