Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) menyiapkan kanal khusus untuk menayangkan Presidensi G20 dan akan mengambil peran lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terkait KTT G20. LPP TVRI akan bertindak sebagai host broadcaster penyelenggaraan KTT tahunan ini dan siap menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

Untuk membuat pelaksanaan siaran KTT G20 berjalan lancar dan informasinya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas, LPP TVRI melalui Satuan Tugas Pemberitaan melakukan evaluasi siaran berita dan current affair serta perencanaan konsep liputan KTT G20 2022 yang pelaksanaannya dilakukan di Cisarua, Bogor Jawa Barat.

Pertemuan yang dihadiri oleh Koordinator Berita, para  Sub Koordinator, Produser Eksekutif dan para Produser  ini dibuka langsung oleh Direktur Program dan Berita Irianto. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 2 s.d. 5 Desember 2021.

Direktur Program dan Berita Irianto menjelaskan bahwa TVRI sudah menyiapkan kanal khusus untuk menyiarkan setiap agenda penting forum G20 pada satu channel atau kanal yang akan fokus 24 jam atau bersiaran non-stop yaitu kanal TVRI World.

Dengan banyaknya kegiatan forum G20 yang akan mengagendakan 150 pertemuan mulai dari tingkat Menteri hingga Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, TVRI akan menyajikannya dalam sejumlah program seperti News Update, Talkshow, Feature, Live Report, Walking Interview dan Human Interest.

Siaran G20 ini diharapkan dapat memberi edukasi, menginformasikan dan mempromosikan Presidensi G20 Indonesia kepada Publik.

Indonesia dipercaya untuk meneruskan estafet kepemimpinan atau presidensi G20 dari Italia dan ini  adalah kali pertama Indonesia memegang presidensi G20 yang mulai digelar sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.

Terpilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi.

Melalui tema Recover Together, Recover Stronger diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif, people centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penulis: Teuku Fahmi

Penyunting: Chaerini