Untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan baik secara individu maupun kelompok, Direktorat Pengembangan dan Usaha LPP TVRI melakukan Capacity Building dengan mendaki Gunung Prau yang memiliki ketinggian 2.590 mdpl terletak di Dieng Provinsi Jawa Tengah. Capacity Building dilaksanakan mulai tanggal 1 – 4 November 2024. 

Tema capacity building kali ini yaitu “ Pembangunan Karakter Positif Untuk Membangun Disiplin dan Profesionalisme” 

Kami menginap di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. 65 Karyawan sebelumnya telah melakukan persiapan yang cukup dimana masing-masing individu beberapa bulan telah melakukan latihan fisik bersama sebagai persiapan awal. Selain itu untuk menjaga keselamatan sebelum pendakian, tim Pemgembangan dan Usaha juga dibekali tentang ilmu pengenalan dasar tentang pendakian baik untuk perlengkapan pribadi dan pengenalan alam sebagai ilmu dasar dalam mendaki oleh tim yang telah berpengalaman sebelum berangkat ke lokasi. 

Peserta dibagi menjadi 10 tim dengan 1 orang sebagai team leader di tiap timnya.

Perjalanan pendakian dimulai dari Basecamp Dieng Kulon Dwarawati, sekitar 30 menit dari penginapan.

Pendakian diawali dengan berkumpul dibasecamp untuk mendapatkan pengarahan / briefing sebelum mendaki gunung..

Perjalanan dimulai pukul 08.00 pagi. Dari basecamp Dieng Kulon Dwarawati kami menuju Pos 1 Cemara Dungkar (2292 MDPL) menuju Pos 2 Semendung (2383 MDPL), melewati tanjakan yang dipenuhi akar-akar pohon yang dikenal dengan sebutan “Bukit Akar Cinta” dan tiba di Pos 3 Gunung Prau. Disetiap pos, kami beristirahat sambil menikmati pemandangan indah dari ketinggian. Pemandangan hutan yang diselimuti kabut, tanaman liar dengan bunga-bunga yang cantik, atau pemandangan kota dari kejauhan. Udaranya sejuk dan segar. Dari Pos 3, perjalanan dilanjutkan menuju puncak Prau. Setelah menempuh pendakian selama kurang lebih 4 jam, pada pukul 12.00 waktu setempat, akhirnya kami sampai di Puncak Prau yang berada di ketinggian 2.590 MBPL. Dari 65 karyawan yang mendaki gunung, 56 orang diantaranya mampu mencapai puncak. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 4 jam ditempuh karena kami harus selalu melakukan pendakian bersama sebagai tim. Tidak ada yang boleh meninggalkan kawan. Disitulah letak kebersamaan dan saling tolong menolong bahkan menyemangati satu sama lain agar tidak menyerah menuju tujuan utama yaitu puncak gunung Prau.

Pendakian ini tentu saja tidak mudah, mengingat sebagian besar karyawan Direktorat Pengembangan Usaha belum pernah mendaki gunung. Namun, Retno Wulan Kartiko Purbodjati selaku Direktur Pengembangan dan Usaha LPP TVRI sekaligus yang menginisiasi kegiatan capasity building pendakian Gunung Prau ini yakin, tidak ada yang tidak mungkin jika kegiatan tersebut dilakukan dengan niat yang positif, tekad yang kuat dan dipersiapkan dengan matang. Direktur Pengembangan dan Usaha Wulan Purbodjati ingin kegiatan capacity building di Direktorat Pengembangan dan Usaha yang dipimpinnya tidak hanya mampu meningkatkan kapasitas dan keterampilan karyawan, namun juga dapat membangun karater tim menjadi tim yang kuat, kompak, dan mampu menghadapi tantangan dengan kebersamaan “Super Tim”. Ia melihat bagaimana timnya saling bahu membahu menolong satu sama lain ketika mendaki dan menghadapi medan yang terjal. Ia juga menyaksikan bagaimana sulitnya tim menuruni gunung dengan tanah yang curam dan licin akibat diguyur hujan. Kondisi medan yang licin makin membuat tim saling tolong menolong dalam kondisi sulit. Setiap tim tidak boleh terpisah dari awal hingga akhir. Jika ada yang berhenti, semua harus turut berhenti. Tidak ada yang boleh meninggalkan kawan atau timnya. Ia tidak menyangka, hampir seluruh karyawan Direktorat Pengembangan dan Usaha mampu mencapai puncak, dan ini diluar ekspektasinya. Inilah pelajaran dari kebersamaan dan bagaimana membentuk tim yang kuat. Peran dari leader setiap tim sangat dibutuhkan, kapan harus berhenti atau kapan jalan lagi. 

Dengan strategi yang tepat yang diterapkan oleh Direktur Pengembangan dan Usaha Wulan Purbodjati yaitu salah satunya adalah kekuatan tim berada di titik yang terlemah, maka pendakian yang awalnya disanksikan oleh banyak peserta akhirnya dapat berhasil dengan sukses dan aman.

Sebuah pembelajaran yang tidak didapat dalam keadaan atau situasi yang normal. Alam mengajarkan kejujuran, kepemimpinan, kebersamaan, kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi tantangan. Inilah nilai-nilai dari capacity Building yang ingin didapat. Apabila pelajaran dari alam dapat diimplementasikan dalam kinerja dan kegiatan sehari – hari, maka akan terbentuk tim efektif yang tangguh dalam menghadapi tantangan bekerja dimanapun berada. Itulah tujuan sebenarnya dalam Capacity Building yang diharapkan. Direktorat Pengembangan dan Usaha berhasil melakukannya. 

Selamat !

Penulis : Tim PU

Penyunting: Yuli Purnama